Pengalaman
Yang Sangat Berkesan
Assalamuaaikum wr.wb
Selamat pagi dan salam sejahtera kita panjatkan puji dan
syukur ke hadirat tuhan Yang Maha Esa dan mana kita masih dapat di berikan kesehatan dan umur panjang.
Kali
ini saya akan menceritakan pengalaman saya tentang MAGANG di kota ******
******* yang merasa kasihan dan pengalaman ini sangat - sangatlah berharga buat
saya karena dengan saya di sini saya dapat berpikir betapa kerasnya kota ini,
Dan dapat menjadikan saya berfikir dewasa,banyak sekali pengalaman yang saya
dapatkan selama saya berada di ****** ******* dari makan Cuma seadanya tapi kami
bahagia karena kami saling mendukung satu sama lain dan menjadikan kami kompak
dalam menjankan semua tugas yang di berikan oleh semua orang menjadi lanjar,
dan pada tangggal 18 februari 2014 ini ada peristiwa yang tidak saya fikirkan
dan saya inginkan karena hari – hari biasa tampak biasa saja , dan waktu itu
pula saya berkenalan dengan seseorang, dan orang itu pun satu kos dengan saya,
dia bernama “I KOMANG SUTAMA” dan
dia lebih di kenal dengan sebutan MADE dan dia berasal dari Denpasar BALI.
Waktu sudah satu minggu kami saling kenal dan
kami saling sharing. Ternyata dia bermaksud lain dengan saya dan orang lain,
sewaktu ketika saya berangkat Magang pagi sekitar jam 09:00 WIB, saya dan teman
– teman sudah kesiangan sampai – sampai kami tidak sarapan pagi, kami kesiangan
karena kami mencari kunci pintu kamar kami yang tidak kunjung di temukan dan
akhirnya kunci itupun tidak juga di temukan. Saya dan teman – teman memutuskan
untuk langsung berangkat Magang dan sejak itulah kamar kami tidak di kunci, dan
sekitar waktu kurang lebih pukul 02:00 siang saya dan teman melihat si KOMANG
SUTAMA itu masuk ke dalam Mall *******
tempat saya Magang dan dia membawa tas rangsel yang ukurannya cukup besar.
Saya melihat si KOMANG SUTAMA menjual laptop,
setahu saya dia tidak memiliki sesebuah laptop, lalu saya memanggil seseorang
teman dan saya berkata dengan dia “tolong
jumpai si MADE itu kelihatannya dia membawa laptop “ “tidaklah nanti kita di sangka dia kita
menuduh orang tanpa bukti kalau dia mencuri laptop kita”, dan siapa tahu laptop
yang di jual itu punya temannya, dan
saya masih penasaran dengan laptop yang di bawa dia itu. dan dengan tidak di
sengaja saya melihat ciri-ciri laptop itu punya teman saya, kemudian saya
bertanya kepada teman saya “ itu kan laptopmu “ dan dia menjawabnya “
sepertinya iya “ kemudian saya menyuruh dia untuk mengecek bahwa itu laptop dia
atau bukan .
Sewaktu teman saya berangkat mengecek ke sana
bahwa itu adalah laptop teman saya dan ketika itu pula si KOMANG pun sudah
tidak ada di tempat. Ternyata dia itu sudah menjual laptopnya, dan kemudian
saya bertanya pada teman saya “ itu laptop kamu atau bukan yang ada di sana “
dan dia pun menjawabnya “ iya betul itu laptop saya “ dan saya bertanya lagi
pada dia “ itu laptop saya di jual juga
tidak ” dia menjawab “tidak tahu ? masalahnya saya cuman melihat laptop saya
saja yang berada di sana “ dan kami berdua
pun panik . lalu kami berdua memutuskan untuk meminta izin kepada kepala toko
saya untuk pulang ke kosan dan memastikan laptop itu milik saya ,sewaktu saya
sampai kekosan saya langsung melihat ke dalam kamar saya dan ternyata bahwa
laptop saya sudah tidak ada lagi di tempatnya. Kemudian saya dan teman saya
langsung turun ke bawah saya pun bertanya
kepada Ibu kos untuk menanyakan keberadaan si KOMANG itu di mana.Ternyata dia sudah
melarikan diri sampai sekarang pun belum ketemu. Dan kami pun kembali ke Mall
untuk meminta laptop teman saya di kembalikan, tetapi toko itu pun
menyembunyikan laptop itu, dan kepala toko******** itu berbicara empat mata
sama teman saya, kemudian si kepala toko******* berbicara “ kalau mau laptonya
kembai pulangkan uang modal membeli laptop kamu itu, lalu teman saya berkata
“saya tidak mempunyai uang yang segitu banyaknya, dan kami berasal dari orang
yang tidak mampu “ maka dari itu kami memutuskan untuk meminta pengacara supaya
laptop teman saya itu dikembalikan tanpa uang tebusan yang segitu banyaknya.
Dan sejak itulah ada pembicaraan yang
sangat tidak di enakan antara pengacara
kami dan pengacara si toko********. Dan akhir dari omongan si pengacara toko
itu meminta uang tebusan setengah harga dari dia membeli laptop itu, dan
kemudian teman saya pun menyetujuinya.
Saya
pun langsung bergegas untuk pulang ke kosan, lalu keesokan harinya kami berdua
pun mencari laptop yang belum di temukan,
tapi hasinya sia – sia saja. Tidak ada tanda – tanda dia menjual laptop dalam
satu toko dan satu mall yang sama.
Dengan
ini saya menulis cerita tentang pengalaman saya yang alami di sini bagi sobat dan kawan – kawan semua yang mempunyai barang - barang berharga
atau tidak. Jagalah barang – barang itu
baik – baik. Karena setelah barang itu hilang kita akan merasakan bahwa kita mempunyai
amanat untuk menjaga barang itu tetapi kita gagal dalam menjaga amanat itu,
sekian dari saya bila ada kesalahan dalam menulis maupun berbicara saya mohon
maaf yang sebesar - besarnya
Asalamualaikum wr.wb.
See
You.............
Penulis :
1. Febri Fitrianto F.
2. Ade
Eri Iryanto.
0 komentar:
Posting Komentar